Hello,This is me!

Asmah Asfaumir

Professional Teacher Professional Teacher Of PAI Teaching is my passion

Popular Posts

Sabtu, 06 Mei 2017

I’jaazul qur’an

                                                “ KATA PENGANTAR’’  

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “I’JAAZUL QUR’AN’’.
 
   Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari dosen Ulumul qur’an . Sesuai dengan tugas yang diberikan, makalah  bertema “ I’JAAZUL QUR’AN ’’ yang membahas segala isinya.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik ddan saran dari Ibu serta rekan-rekan sekalian sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam makalah ini dan menyempurnakannya sehingga menjadi sumber ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.     

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah berperan dalam menyusun makalah ini mulai dari awal penyusunan hingga penyelesaian makalah. Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang diberikan dan dapat menjadi acuan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.      

                                                                                                           
                                                                                                           Medan,   FEBRUARI  2016                 









                                               DAFTAR ISI                                                                                                                                                                             Halaman     

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI


BAB I             PENDAHULUAN
1.1                   Latar Belakang Masalah        
1.2                   Rumusan Masalah      


BAB II            PEMBAHASAN
2.1                   Pengertian I’jaazul Qur’an     
2.2                   Syarat-Syarat Mu’jizat           
2.3                   Macam-Macam I’jaazul Qur’an         
2.4                   Segi-Segi kemu’jizatan al-Qur’an      
2.5                   Perbedaan antara mu’jizat Rasul dan mu’jizat para  Nabi     
2.6                   Tujuan dan Manfaat I’jaazul Qur’an 

BAB III          KESIMPULAN
3.1                   Kesimpulan
3.2                   Daftar Pustaka








       BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang           
           
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus mereka imani serta diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Selain itu Al-Qur’an menjadi mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW, dan mu’jizat Al-Qur’an ini hukumnya sepanjang masa, karena tidak akan ada satu manusia pun yang mampu membawa satu kitab tandingan atau sama dengan Al-Qur’an. Jadi, sebagai seorang muslim wajib bagi kita untuk mengimaninya dengan sepenuh hati.
Dan sudah sewajarnya pula mengetahui segala sesuatu tentang mu’jizat Al-Qur’an. Karena ada banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil untuk menambah keimanan kita.
I’jazul Qur’an adalah bagian dari Ilmu Tafsir yang mempelajari tentang segala sesuatu yang menyangkut kemu’jizatan Al-Qur’an. Dan makalah ini dibuat dengan tujuan memperjelas kemu’jizatan Al-Qur’an.     
Dan diharapkan setelah kita memahaminya kita dapat lebih mencintai Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam setiap segi kehidupan.          

1.2 Rumusan Masalah
           
1.      Apa pengertian I’jazul Qur’an?
2.      Apa tujuan dan fungsi I’jazul Qur’an?
3.      Apa saja macam-macam I’jazul Qur’an?
4.      Apa saja segi-segi I’jazil Qur’an dan fungsinya?


 

                                                BAB II           
                                      PEMBAHASAN

2.1 Pengertian I’jaazul qur’an        
                       
           
Kata i’jaz diambil dari akar kata a’jaza-yu’jizu yang secara harfiyah(bahasa) berarti lemah,tidak mampu,tidak berdaya. Yang dimaksud i’jaz dalam pembicaraan ini ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul dengan menampakkan kelemahan orang arab untuk  menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur’an. Dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka.
Adapun Manna Al Qatthan mendefinisikan dengan hal serupa yaitu “amrun khariqun lil’addah maqrunun bit tahaddiy salimun anil mu’aradhah”yaitu suatu kejadian yang keluar dari kebiasaan,disertai dengan unsur tantangan,dan tidak dapat ditandingi.
Sedangkan Al-Thushi mendefinisikan mu’jizat dengan terjadinya sesuatu yang tidak  bisa terjadi yang disertai dengan pemberontakan terhadap adat kebiasaan dan hal itu sesuai dengan tuntutan. Pengertian ini adalah pengertian mu’jizat dari segi istilah sebagaimana yang diugkapkan Az zarqani,mu’jizat adalah sesuatu yang membuat manusia tidak mampu baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama,untuk mendatangkan yang seperti itu,dan pengertian mu’jizat menurut Dr.Tantowi ialah ilmu yang membahas tentang keunggulan Al-Qur’an dan menyikap ilmu yang ada di dalamya yang dapat diungkap oleh ilmu pengetahuan di era modern.
Sedangkan kalimat I’jazul Qur’an itu sendiri merupakan bentuk idhafah,menurut Imam Zarqani “I’jazul Qur’an secara bahasa berarti di tetapkannya Al Qur’an itu melemahkan bagi yang akan menandinginya. Adapun pengertian mu’jizat menurut theology (mutakallimin) adalah munculnya sesuatu hal yang berbeda dengan kebiasaan yang terjadi di dunia (khariqun adah) untuk menunjukkan kebenaran kenabian (nubuwwah) para ulama[1]




2.2 Syarat-Syarat Mu’jizat  

1.Suatu yang luar biasa yang dibiasakan manusia mengenai sunnah alam dan kenyataan yang terjadi.

2. Disertai oleh penghadang atau tantangan dari orang yang mendustakan atau orang ragu-ragu  terhadapnya.

3. Sesuatu urusan yang tidak punya penghadang,lalu ada kesempatan bagi seseorang untuk menentangnya dan dia lakukan saingannya, maka ia tidak dinamakan mukjizat.

2.3 Macam- Macam I’jaazul qur’an           
           
Orang yang mengamati al-Qur’an dengan cermat, mereka akan mengetahui bahwa al-Qur’an merupakan gudang berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, baik ilmu-ilmu lama maupun ilmu-ilmu baru. Dalam menjelaskan macam-macam I’jazul Qur’an ini-pun para ulama berbeda pendapat. Hal ini disebabkan karena perbedaan tinjauan masing-masing dari mereka. Setidaknya ada beberapa poin I’jazul Qur’an, yaitu seperti berikut ini :
A. I’jazun balaghi. Al-Qur’an mempunyai kefasihan. Al-Qur’an adalah suatu kitab yang sangat piawai dalam ilmu Balaghah. Sebab setiap kalimat yang ada dalam Al-Qur’an mengungkapkan suatu makna yang sebenarnya dari suatu makna sebenarnya dari pada kalimat tersebut, jadi yang dimaksud balaghah yaitu suatu ilmu yang bukan hanya kalimatnya baligh (tinngi) tetapi kalimatnya juga mewakili suatu makna yang daripada maksud kalimat tersebut. Diantara kalimat yang baik yang ada di dalam Al-Qur’an yang akan kita jadikan contoh misalkan dalam surat Al-Hadiid ayat 23 ketika Allah SWT berfirman,
لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(QS. Al-Hadiid:23)  

B.  I’jazul Tasyri’i  yaitu kemukjizatan segi pensyariatan ajarannya. Ajaran-ajarannya yang selalu eksis dalam situasi dan kondisi apapun. Cara pensyariatannya yang simpatik dan menarik tanpa ada pemaksaan.         

c. I’jazul Ilmi yaitu kemukjizatan dalam segi ilmu pengetahuan. Jumlah ayat-ayat tentang ilmu dalam Al-quran mencapai 750 ayat yang mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan.

DI’jaz di bidang pemberitaannya tentang hal-hal yang ghaib. Ghaib di sini ada 4 yaitu:
Ghaib berita-berita zaman dahulu yang menceritakan tetang waktu terdahulu.
Ghaib tetang masa datang, ghaib adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat atau diketahui oleh manusia.
 Ghaib tetang kenyataan-kenyataan ilmiah yang baru diketahui kebenarannya ribuan tahun setelah Al-Qur’an diturunkan.
 Ghaib tetang kejadian-kejadian besar yang akan menimpa kaum muslim sepeninggal Rasulullah SAW.

E. I’jaz dari segala perubahan, segala sesuatu yang ada di dunia ini mesti mengalami perubahan, harus tunduk pada hukum dunia, mengalami usia usang, tetapi Al-Qur’an tidak pernah tunduk pada hukum dunia, Al-Qur’an tidak pernah using         




2.4  Segi – Segi I’jaazul Qur’an 
     
     
Untuk menentukan segi-segi I’jazul Qur’an, para ulama berbeda pendapat antara lain:
a.       Syekh Abu Bakar Al-Baqillany, dalam kitab I’jazil Qur’an mengatakan Al-Qur’an menjadi mukjizat itu karena 3 kemukjizatan,yaitu
1)      Di dalam Al-Quran itu ada cerita mengenai hal-hal ghaib
2)      Di dalam Al-Quran itu ada cerita umat terdahulu beserta para Nabinya,padahal Rasulullah SAW adalah seorang ummi
3)      Di dalam Al-Quran terdapat susunan indah yang terdiri dari 10 segi: Ijaz, tasybih, isti’arah, talaum, jawashil, tajamus, tasyrif, tadhim, mubalaghah, dan husnul bayan.

b.      Al-Qadhi Iyad Al-Basty dalam buku asy-syifa’u bi ta’rifi huquqil musthafa,mengatakan segi-segi kemukjizatan Al-Quran itu ada 4,yaitu:
1)      Susunannya yang indah
2)      Uslubnya yang lain dari pada yang lain
3)      Adanya berita ghaib yang belum terjadi,tetapi betul-betul terjadi
4)      Adanya berita ghaib masa lalu dan syariat terdahulu yang jelas dan benar

c.       Imam Al-Qurthuby dalam tafsir al-jami’u ahkamil quran mengatakan segi-segi kemukjizatan yaitu:
1)      Susunanya yang indah
2)      Uslubnya berbeda dengan seluruh uslub bahas Arab
3)      Isi aturan halal haram
4)      Pengaturan bahasa yang utuh-bulat
5)      Adanya berita mengenai peristiwa kejadian-kejadian dunia yang belum terdengar[6]
Ada juga yang menyebutkan segi-segi i’jazul Qur’an yaitu :
Gaya bahasa
Gaya bahasa Al-Qur’an membuat orang arab pada saat itu merasa kagum dan terpesona. Al-Qur’an secara tegas menetang. Semua sastrawan para orator arab untuk menandingi ketinggian Al-Qur’an  baik bahasa maupun susunanya. Setiap kali mereka mencoba menandingi, mereka mengalami kesulitan dan kegagalan dan bahkan mendapat cemohan dari masyarakat.
Diantara pendusta dan musyrik arab pada saat itu berusaha untuk menandingi ialah Musailimah Kadzdzab dan tokoh-tokoh masyarakat arab lain pada waktu itu yang ingin menandingi kalam Allah itu, namun selalu mengalami kegagalan.
Hukum Illahi yang Sempurna
Al-Qur’an pokok aqidah , norma-norma keutamaan, sopan santun,undang-undan, ekonomi, politik, sosial dan kemasyarakatan,serta hukum-hukum ibadah.apabila kita memperhatikan pokok-pokok ibadah, kita akan memperoleh kenyataan bahwa islam telah memperluasnya dan menganekaragamkan serta meramunya menjadi ibadah amaliah, seperti zakat dan sedekah. Ada juga yang berupa ibadah amaliah sekaligus ibadah badaniah, seperti berjuang di jalan Allah.
Tentang aqidah Al-Qur’an mengajak umat manusia pada aqidah yang suci dan tinggi yakni beriman kepada Allah yang maha agung, menyatakan adanya nabi dan rasul serta mempercayai kitab samawi.
Dalam bidang undang-undang, Al-Qur’an telah menetapkan kaidah-kaidah mengenai perdata,pidana,politik, dan ekonomi. Adapun mengenai hubungan internasional, Al-Qur’an telah menetapkan dasar-dasar yang paling sempurna dan adil, baik dalam keadaan damai maupun terang.[7]

Berisi beberapa ilmu pengetahuan
Dalam Al-Quran banyak berisi benih dari cabang-cabang ilmu pengetahuan, Al-Quran itu seolah-olah bagaikan gudang yang penuh berbagai pengetahuan dalam berbagai segi kehidupan manusia
Disamping itu, di dalamnya juga penuh bibit ilmu dan acuan di bidang syariat,muamalah,jinayah,dan sebagainya.

2.5 Perbedaan antara Mukjizat Rasul SAW dan Mukjizat Para Nabi yang lain.
             
1. Mukjizat para Nabi bersifat hissyiyah atau dapat diraba. Oleh sebab itu, maka ia habis dengan telah berlalu masa mereka. Yang dapat menyaksikan adanya hanyalah orang yang semasa dengan mereka.       

              2. Mukjizat Rasul SAW bersifat ‘aqliyyah dan masih ada sampai Hari Kiamat. Yang demikian  ialah seperti sabda Rasul Saw :      
Artinya : Tidak seorang Nabi pun dari para Nabi,kecuali mereka diberi yang seumpamanya. Manusia mengimaninya. Adapun yang diberikan Allah kepada saya sebagai wahyu, maka saya harapkan agar sayalah yang lebih banyak berpengikut pada Hari Kiamat. (Hr. Bukhari dalam Fat-hul Bari).

2.6  Tujuan dan Manfaat I’jaazul qur’an        
             
a.       membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW yang membawa mukjizat kitab Al-Qur’an itu adalah benar-benar seorang Nabi atau Rasul Allah. Beliau diutus untuk menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT kepada umat manusia dan untuk mencanangkan tantangan supaya menandingi Al-Qur’an kepada mereka yang ingkar
b.      membuktikan bahwa kitab Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu Allah SWT, bukan buatan malaikat Jibril dan bukan tulisan Nabi Muhammad SAW. Sebab seandainya Al-Qur’an itu buat Nabi Muhammad yang seorang ummi (tidak pandai menulis dan membaca), tentu pujangga-pujangga Arab yang profesional,di mana mereka tidak hanya pandai menulis danmembaca tetapi juga ahli dalamsastra, gramatikal bahasa arab, dan balaghahnya akan bisa membuat seperti Al-Qur’an,sehingga jelaslah bahwa Al-Qur’an itu bukan buatan manusia
c.      menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasan manusia,karena terbukti pakar-pakar pujangga sastra dan seni bahasa Arab tidak ada yang mempu mendatangkan kitab tandingan yang sama seperti Al-Qur’an,yang telah ditantangkan kepada mereka dalamberbagai tingkat dan bagian Al-Qur’an
d.      menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia yang tidak sebanding dengan keangkuhan dan kesombongannya[3]

Fungsi ijazul Qur’an
Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT (QS: Al A’raaf:2) yang memiliki fungsi dan peran sebagai:
1.      Mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw
2.      Pedoman hidup bagi setiap Muslim
3.      Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya        .
Al Quran tidak diragukan lagi sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang mengajak pada kebajikan dan kebenaran, menuju hidup yang lebih baik. Tidak hanya berisi tata cara berinteraksi dengan Sang Pencipta, melainkan juga etika bermu’amalah dengan sesama manusia, maupun dengan makhluk lainnya.. Ada kalanya penyebutan di Al Quran secara global saja, dan Hadits Nabi Muhammad SAW berfungsi sebagai penjelasnya.
Karena diturunkan terakhir atau pamungkas, maka Al Quran berfungsi sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya. Sementara sebagai mu’jizat Rasulullah Muhammad SAW, Al Quran sudah tidak ada tandingannya lagi, bahkan jika seluruh makhluk bersekutu untuk membuat sebuah surat yang sama dengan al Quran[4]

           


























 BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ijazul Qur’an ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul, dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur’an, dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka dan mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan.
Dan Al-Qur’an al-Karim digunakan Nabi untuk menantang orang-orang Arab tetapi mereka tidak sanggup menghadapinya, padahal mereka sedemikian tinggi tingkat fasahah dan balaghahnya. Hal ini tiada lain karena Al-Qur’an adalah mukjizat.
Mukjizat adalah suatu hal yang luar biasa yang dianugrahkan oleh Allah kepada Nabi/ Rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian atau kerasulannya.
I’jazul Qur’an mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1.         Untuk membuktikan kerasulan Nabi Muhammad SAW
2.        Untuk membuktikan bahwa kitab suci Al-Qu’an benar-banar wahyu dari Allah.
3.        Untuk menunjukkan balaghah bahasa manusia.
4.         Untuk menunjukkan kelemaan daya upaya dan rekayasa manusia
Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT (QS: Al A’raaf:2) yang memiliki fungsi dan peran sebagai:
1.      Mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw
2.      Pedoman hidup bagi setiap Muslim
3.      Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya       
Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi yang lain ada dua jenis, yaitu Hissi dan Maknawi.





PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami uraikan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak kesalahan dalam penulisan dan pemaparan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan menambah keyakinan kita kepada Allah SWT.



























DAFTAR PUTAKA
Drs. H. Kahar Mans hur, Pokok-Pokok Ulumul Qur’an ( PT. MELTON PUTRA,Jakarta)
http://kangmahfudz.blog.com/2014/10/06/ijazul-quran/






[1] Suhadi, Ulumul Qur’an, (Kudus: Nora Media Enterprise,2011), hlm.250-251
[2] Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2012),hlm.271
[3] Ibid, hlm. 270
[5] http://kangmahfudz.blog.com/2014/10/06/ijazul-quran/ diunduh pada hari selasa jam 19:30 wib
[6] Abdul Djalal, Op.cit, hlm. 279-281
[7] Suhadi, Op.cit, hlm. 263-265


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Posting Komentar

ASMAH ASFAUMIR
0853000333444
Marelan City, Indonesia

SEND ME A MESSAGE

Diberdayakan oleh Blogger.

Assalamualaikum