Hello,This is me!

Asmah Asfaumir

Professional Teacher Professional Teacher Of PAI Teaching is my passion

Popular Posts

Sabtu, 06 Mei 2017

Bimbing Konseling

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dinamika kehidupan pengaruhnya memang tak luput dari karir/jabatan kita dalam kehidupan. Keberhasilan suatu karir/jabatan menentukan kesuksesan dalam kehidupan. Tentunya suatu karir/jabatan tidak akan berhasil tanpa adanya proesionalitas kerja dan profesionalitas kerja tidak akan tercapai jika hanya mengandalkan potensi diri saja. Dari itu diperlukan sekali adanya bimbingan karir/jabatan dalam proses perjalanan hidup seseorang guna mencapai keberhasilan dalam berkarir ditandai dengan sejahteranya kehidupan. Bimbingan karir/jabatan ini secara tidak langsung telah kita dapatkan sejak kecil, terutama dari  orang tua ditambah setelah mulai memasuki dunia sekolah, baik PAUD, TK, dan SD. Disana kita mulai pembimbingan karir, dimulai dengan penyadaran sederhana akan pekerjaan-pekerjaan yang ada di lingkungan, berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya ditinjau bakat serta minatnya untuk kemudian diarahkan karir/jabatan seperti apa yang kira-kira cocok untuk kehidupannya mendatang. Oleh karena pentingnya bimbingan karir/jabatan ini, maka dari itu kita harus mempelajari apa yang dimaksud dengan karir/jabatan terlebih dahulu, apa tujuannya dan sebagainya yang akan dibahas pada makalah ini di bagian bab pembahasan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan latar belakang diatas , ada beberapa permasalahan yang bisa dirumuskan, diantaranya:
§  Apa yang dimksud dengan karir/jabatan ?
§  Apa yang menjadi tujuan adanya bimbingan karir/jabatan ?
§  Bagaimana materi dari bimbingan karir/jabatan ?
§  Seperti apa program bimbingan karir yang dilaksanakan di Sekolah Dasar ?
C.    Tujuan Makalah
Tujuan makalah tentunya adalah menjelaskan dari setiap pertanyaan dari rumusan masalah, yakni:
ü  Menjelaskan pengertian dari bimbingan karir/jabatan.
ü  Memaparkan tujuan dari adanya bimbingan karir/jabatan.
ü  Menjelaskan materi-materi yang diperlukan dalam proses bimbingan karir/jabatan.
ü  Memberikan contoh program bimbingan karir/jabatan yang dilaksanakan di Sekolah Dasar.

D.    Kegunaan Makalah
Selain sebagai pemenuhan tugas, juga sebagai sarana melatih keterampilan dalam pembuatan karya ilmiah yang dirasa masih sangat kurang, serta penambah ilmu pengetahuan guna persiapan bekal kehidupan selanjtnya.





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbing Konseling
Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun masa yang akan datang.
            Bimbingan karir bukan hanya memberikan bimbingan jabatan, tetapi memnerikan bimbingan agar siswa dapat memasuki kehidupan, tata hidup, dan kejadian dalam kehidupan, dan mempersiapkan diri dari kehidupan sekolah menuju dunia kerja.
            Bimbingan karir merupakan suatu program yang disusun untuk membantu perkembangan siswa agar ia memahami dirinya, mempelajari dunia kerja untuk mendapatkan pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan dan mendapatkan pekerjaan.
            Pengertian lainnya, bahwa bimbingan karir dan dan konseling adalah peleyanan bantuan untuk siswa, baik secara perseorangan maupun kelompok agar ia mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, pengembangan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
            Donald D. Super(1975), seperti yang dikutip oleh Yeni Kerneli, mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting. Pertama, proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri , dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu, hal penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan penyesuaian diri, baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja.
            Dewa Ketut Sukardi(1984:12) menemukakan, pada dasarnya informasi karir terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan, atau karir, dan bertujuan membantu individu memperoleh pandangan , pengertian, dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja.
A.                Tujuan  Bimbingan Karir/Jabatan
Secara umum, tujuan bimbingan karir dan konseling adalah sebagai berikut:
1.                  Memiliki pemahaman diri(kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2.                  Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi kerja.
3.                  Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanda merasa rendah diri, asalkan bermakna bagi drinya, dan sesuai dengan norma agama.
4.                  Memahami relevansi kompetensi belajar(kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau ketrampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5.                  Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir dengan car mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan(persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6.                  Memiliki kemapuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7.                  Mengenal keterampilan, minat, dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengeruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki. Oleh karna itu, setiap orang harus memahami kemampuan dan minatnya, da;am bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
8.                  Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
9.                  Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

B.                 Materi Bimbingan Karir/Jabatan 
Mengingat pentingnya masalah karir dalam kehidupan, sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan
Program bimbingan dan konseling ini dapat menjadi landasan yang jelas terukur oleh layanan profesional yang diberikan oleh konselor disekolah.
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan konseling perkembangan yaitu:
1.                  Program bimbingan karir dan konseling mencakup informasi tentang dunia kerja, hubungan industrial, dan layanan perkembangan belajar.
2.                  Substansi informasi dunia kerja, meliputi antar lain lapangan kerja, sarana jenis dan persyaratan jabatan, prospek dunia kerja, budaya kerja.
3.                  Substansi hubungan industrial, meliputi hubungan kerja, sarana hubunga industrial dan msalah khusus ketenagakerjaan.
4.                  Substansi layanan perkembangan belajar, meliputi anata lain, kesulitan belajar,minat,dan bakat, maslah sosial dan masalah pribadi.
Menurut Martin Handoko, tahap-tahap perkembangan karir dibagi menjadi tiga tahap pokok yaitu:
1.                  Tahap Fantasi : 0-11 tahun(masa sekolah dasar)
2.                  Tahap tentatif : 12- 18 tahun(masa sekolah menengah)
3.                  Tahap realistis: 19-25 tahun(masa perguruan tinggi)
Tahap fantasi , anak sering menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin jadi dokter, petani, pilot, giri, tentara, dan lain-lain. Mereka juga suka bermain peran ( misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi dan lain-lain) sesuai dengan peran yang mereka lihat dilingkungan mereka
Tahap tentatif dibagi menjadi empat subtahap yakni: (1) minat(interest), (2) kapasitas (capacity), (3) nilai(values),dan (4) transisi(trsnsition). Pada tahap tentatif, anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Ada yaang lebih minat dibidang seni, adapula yang lebih berminat dibidang olahraga.
Pada subtahap minat(11-12 tahun), anak cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja, sedangkan pada subtahap kapasitas/kemapuan (13-14tahun), anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan berdasarkan pada kemampuan masing-masing, disamping minat dan kesukaannya. Selanjutnya, pada subtahap(15-16 tahun), anak sudah bisa membedakan mana kegiatan/ pekerjaan  yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai sedangkan pada subtahap(17-18 tahun), anak sudah mampu memikirkan atau”merencanakan” karir mereka berdasarkan minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.
Pada usia perguruan tinggi(18 tahun keatas), merka memasuki tahap realistis. Merka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Lebih lagi mereka juga sudah menyadari berbagi bidang pekerjaan dengan sagala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing. Tahap realistis terbagi menjadi tiga subtahap: (1) ekplorasi (eksploration),(2) kristalisasi (chrystallization), dan spesifikasi/ penentuan(specification).
Menurut Donald Super, perkembangan karir manusia dapat dibagi menjadi lima fase, yaitu:
1.                  Fase pengembangan(growth), meliputi masa kecil sampai masa usia 15 tahun. Dalam fase ini, anak mengembangkan bakat-bakat, minat, kebutuhan dan potensi yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri(self-concept structure).
2.                  Fase eksplorasi(eksploration) antar umur 16-24 tahun yaitu, remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat.
3.                  Fase pemantapan(establishment), antar unur 25-44 tahun. Pada fase ini remaja sudah memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan pengalaman yang diperoleh, ia bisa menentukan apakah ia akan terus dengan karir yang telah diajalani atau berubah haluan.
4.                  Fase pembinaan(maintenance), masa sesudah 44-65 tahun, saat seseorang sudah mantap dengan pekerjaanya dan memelihara agar ia bertekun sampai akhir.
5.                  Fase kemunduran(decline), masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan tertentu, dalam fase ini, orang membebaskan diri dari dunia kerja formal.
Dasar-Dasar Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Dapartemen Pendidikan Nasional melalui direktorat Pendidikan Dasar telah menerbitkan buku” pedoman bimbingan dan konseling Siswa di Sekolah Dasar”. Dalam buku pedoman itu disebutkan bahwa isi layanan bimbingan di sekolah dasar ada tiga,yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial, (2) bimbingan belajar,dan (3) bimbingan karir. Jadi, jelaslah bahwa secara formal dan legal, program bimbingan karir harus sudah diberikan sejak usia sekolah dasar. Hal ini sangat sesuai dengan teori perkembangan karir dari ginzberg maupun donald super yang telah dibahas terlebih dahulu.
Lebih jauh dijelaskan secara terperinci pada buku Pedoman Bimbingan dan Konseling tersebut mengenai isi bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah(kelas 1, 2,dan 3) maupun untuk kelas-kelas tinggi(kelas 4, 5,dan 6) sebagai berikut ini       
1.                  Mengenal perbedaan antar kawan sebaya;
2.                  Menggambarkan perkembangan diri siswa;
3.                  Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;
4.                  Mengenalkan keterampilan yang dimiliki siswa;
5.                  Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada dilingkungan sekolah;
6.                  Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD;
7.                  Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa;
8.                  Mengenalakan kegiatan-kegiatan menarik;
9.                  Mengenalakan alasan orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah;
10.              Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang;
11.              Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran ;
12.              Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapan nya.
Isi bimbingan karir untuk kelas-kelas tinggi (kelas4,5,6):
1.                  Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil;
2.                  Melatih sisiwa menggambarkan kehidupan dimasa yang akan datang;
3.                  Membimbing diskusi menenai pekerjaan wanita dan pria;
4.                  Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu;
5.                  Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun;
6.                  Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya;
7.                  Menjelaskan pengaruh nilaiyang dianut dalam pengambilan keputusan;
8.                  Membimbng siswa untuk memperkaitkan bahwa meneladani tokoh panutan dapat memengaruhi karir;
9.                  Melatih siswa merencanakan pekerjaan yang cocok pada masa dewasa;
10.              Membimbing siswa diskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak;
11.              Meltih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan;
12.              Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi;
13.              Mengenal macam-macam pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar.
Materi bimbingan karir yang disebutkan diatas hanya panduan. Guru pembimbing dapat menggunakan nya sebagai acuan yang tetap terbuka untuk disesuaikan dengan situasi kondisi setempat. Sebaiknya conth-contoh diambil bimbingan karir sebenarnya dapt disusun sendiri dengan syarat pertimbangan fase-fase perkembangan karir, seperti yang dirumuskan oleh Ginzberg dan Donald Super. Selanjutnya, untuk tingkat sekolaah menengah (SLP,SMU/SMK,sederajat lainnya), materi bimbingan karir dapat dilihat pada buku pedoman BP untuk jenjang sekolah yang bersangkutan, atau disusun sendiri oleh guru BK yang kompeten.
C.                Langkah langkah Pelaksanaan Bimbingan Karir/Jabatan
Abu ahmadi dan Ahmad Rohani, menjelaskan dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah bahwa, langkah-langkah pelaksanaan karir itu :
1.                  Bersama pendidik dan personal sekolah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan bimbingan karir dan konseling yang bersifat rutin, insidental, dan keteladanan.
2.                  Program bimbingan karir dan konseling yang direncanakan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan satuan pendukung(SATKUNG) dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
3.                  Pelaksanaan kegiatan bimbingan karir dan konseling.
a.                   Didalam jam pelajaran:
1)                  Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan siswa untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan didalam kelas.
b.                  Diluar jam pembelajaran.
1)                  Kegiatan tatap muka dengan siswa untuk menyelenggarakan layanan orientasi, karir perseorangan bimbingan kelompok, karir kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan diluar kelas.
c.                   Volume kegiatan mingguan konselor disusun dengan memerhatiakan hal berikut:
2)                  Siswa yang diasuh seorang konselor berjumlah 150 orang.
3)                  Jumlah jam pembelajaran wajib sesuai peraturan yang berlaku.
4)                  Satu kali kegiatan layanan atau pendukung bimbingan karir dan konseling ekuivalen dengan 2jam pembelajaran.

Adapun pelaksana kegiatan bimbingan karir yaitu:
1.                  Pelaksanaan utama kegiatan bimbingan karir dan konseling adalah konselor/pendidik/tenaga kependidikan sekolah/ madrasah dan staf administrasi bimbingan karir dan konseling, personal pendukung adalah kepala sekolah dan wakil, guru mata pelajaran, wakil kelas, dan staf administrasi.
2.                  Konselor pelaksana kegiatan bimbingan karir dan konseling di sekolah/ madrasah wajib;
a)                  Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, dan khususnya pelayanan pfofesional karir;
b)                  Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada pihak-pihak terkait, terutam siswa, pimpinan sekolah/madrasah,sejawat pendidik dan orang tua;
c)                  Melaksanakan tugas pelayanan profesional karir yang setiap kali dpertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik;
d)                 Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan pelayanan profesional karir;
e)                  Mengembangkan kemampuan profesional karir secara berkelanjutan.
3.                  Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik lainnya disekolah SLTA atau sederajat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4.                  Pelaksana bimbingan karir dan konseling pada satu SLTA atau sederajat dapat diangkat sejumlah konselor dengan rasio seseorang konselor untu 150 orang sisiwa.
 






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh pentesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun masa yang akan datang. Bimbingan karir/jabatan adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan.
B.     Kritik dan Saran
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari akan kekurangan serta kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dari segi tata bahasa, maupun materi yang disampaikan. Dari itu penulis mohon maaf dan dengan kelapangan hati penulis mohon saran serta kritik dari para pembaca.
Semoga dengan adanya makalah ini baik penulis maupun pembaca dapat mengambil manfaat serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Dan semoga Allah senantiasa menunjukkan, merahmati dan meridhai setiap gerak langkah kita. Aamiin.




DAFTAR PUSTAKA

1.      Hikmawati,Penti. Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali Pres
2.      Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali Pres
5.      Drs. DEWA KETUT SUKARDI. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
6.      http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.html
7.  Prof. Dr. H. Afifuddin. Bimbingan Dan Konseling. Bandung : Pustaka Setia



Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Posting Komentar

ASMAH ASFAUMIR
0853000333444
Marelan City, Indonesia

SEND ME A MESSAGE

Diberdayakan oleh Blogger.

Assalamualaikum